KEANEKARAGAMAN PULAU MARSEGU

Pulau Marsegu

Pulau Marsegu atau pulau kelelawar merupakan Kawasan Hutan Lindung yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 10327/Kpts-II/2002, tanggal 30 Desember 2002, luasnya 240,20 Ha. Wilayah lautnya merupakan Taman Wisata Alam Laut seluas 10.000 Ha ditetapkan dengan SK Menhutbun No. 114/Kpts-II/1999, tanggal 05 Maret 1999. Secara Administratif pulau Marsegu termasuk dalam Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku. 

John Alexis vs Andre Tuhumury

Dari namanya saja kita akan tau apa arti kata dari pulau ini, ya Pulau Marsegu yang berarti Kelelawar. Mungkin akan terlintas di benak kita Pulau Marsegu adalah pulau yang menyeramkan, mengingat issue yang beredar pada masyarakat sekitar bahwa daerah ini sangat  menyeramkan bila ada yang tinggal disana (mistik). Namun semua berita miring tersebut adalah bualan masyarakat sekitar Pulau Marsegu untuk tidak membiarkan orang lain untuk alasan tertentu berada di Pulau Marsegu, mengingat Pulau Marsegu kaya akan marga satwa selain Kelelawar (Pteropus vampirus) ada juga Burung Gosong (Megaphodius reinwardtii) Maleo (Hirundu rustica) Burung mata merah (Aplonis Motalica), Burung raja Udang (Halcyon chloris), Pombo (Ducula concinna), Elang Bandol (Haliartus indus) dan Kepiting Kelapa (Birgus latro), atau yang bahasa daerahnya disebut "kepiting kenari"serta jenis satwa liar lainnya. 

Pantai Pulau Marsegu

Namun Pulau marsegu tidak seperti 10 tahun yang lalu yang sangat dipenuhi oleh Kelelawar (Pteropus vampirus) dan Kepiting Kenari (Birgus latro) serta satwa liar lainya, ini diakibatkan oleh sebagain masyarakat (Ambon, Piru) yang datang ke Pulau Marsegu selain untuk menikmati keindahan pulau tetapi juga melakukan perburuan baik untuk Kelelawar maupun Kepiting Kenari,sehingga mengakibatkan Kelelawar menjadi berkurang. 

Sarang Burung Maleo dari Kumpulan Batu

Setengah dari pulau ini merupakan daerah mangrove (www.irwantoshut.com/) seperti Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata, Brugueira gymnorrhiza, Brugueira sexangula, Ceriops tagal, Xylocarpus mollucensis, Xylocarpus granatum, Heritiera littoralis, Lumnitzera littorea, Aegiceras corniculatum, Excoecaria agallocha, Pemphis acidula dan Scyphiphora hydrophyllacea. Zone terluar dari daerah mangrove adalah Rhizophora mucronata kemudian bercampur dengan Rhizophora apiculata dan dibagian tengah adalah Brugueira gymnorrhiza, Brugueira sexangula, Ceriops tagal, Xylocarpus mollucensis dan Xylocarpus granatum.

Saat Bulan Terang

Di bagian timur dari Pulau Marsegu terdapat vegetasi hutan pantai yang mempunyai pantai pasir putih sepanjang 1600 meter. Jenis vegetasi yang terdapat pada zone ini adalah Cordia subcordata, Pongamia pinnata, Terminalia catappa dan Baringtonia asiatica. Di bagian utara pantai pasir putih terdapat zone Ipomea pescaprae yang didominasi Kayu besi (Instia binjunga), Gopasa (Vitex cofasus), Timon (Timonius seriecus), Rumput Angin (Spinifex littoreus) dan Katang-katang (Ipomea pescaprae). 

Tim Survei Pulau Marsegu

Lokasi ini sangat baik untuk tempat wisata mengingat dimanjakan dengan pemandangan pantai yang indah serta tersedianya tempat penginapan walau tidak terurus dengan alasan tertentu serta sumur dan sumber air tawar lainnya. 

Aksesibilitas ke Pulau Marsegu dari kota Ambon sebagai Ibu Kota provinsi dapat ditempuh melalui rute:

1. Ambon – Hunimua (Jalur darat 1 jam).
2. Hunimua – Waipitit (Jalur Laut menggunakan Ferry 1,5 jam).
3. Waipirit – Piru – Pelita Jaya (Jalur darat ± 56 km).
4. Piru – Pulau Osi – Pulau Marsegu (Jalur laut ± 2 km).
5. Pelita jaya – Pulau marsegu (Jalur Laut 5 km).
   
     MARI KITA JAGA DAN PELIHARA PULAU MARSEGU....
   
   
   SALAM RIMBAWAN