Selasa, 18 Oktober 2011

Kemenhut Akan Kumpulkan Pakar Konservasi Hutan



Kementerian Kehutanan akan mengumpulkan pakar untuk membuat konsep konservasi dan rehabilitasi hutan di Indonesia. Direktur Jenderal (Dirjen) Konservasi Alam dan Perlindungan Hutan Kementerian Kehutanan Darori mengatakan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) tahun ini sedang mempersiapkan program konservasi dengan membentuk sebuah Yayasan Konservasi Indonesia.

Menurut Darori, Yayasan Konservasi Indonesia akan melibatkan sejumlah pakar dan tokoh Indonesia, seperti mantan Menteri Lingkungan Hidup Emil Salim dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. “Para pakar kelak akan menjadi semacam konseptor dan pembina program pelestarian hutan,” kata dia saat dihubungi di Yogyakarta.

Dia mengatakan selain melibatkan pakar, Kemenhut juga akan menggandeng sejumlah perguruan tinggi, seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Universitas Lampung. “Kami akan kumpulkan pakar dari sejumlah perguruan tinggi yang memiliki pemikiran yang konsisten tentang pelestarian hutan,” katanya.


Minggu, 16 Oktober 2011

Illegal Logging Pada Kawasan Hutan Konservasi




Kerusakan hutan di Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara khususnya di hutan konservasi disebabkan aksi perambahan dan penebangan liar. Luas hutan konservasi yang mencapai 37 persen dari luasan wilayah hutan di Konawe Selatan, mencapai 80,415, adalah salah satu jenis hutan yang mendapat perhatian atas kerusakan tersebut.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sultra yang menjadi penanggungjawab atas perlindungan melakukan koordinasi lintas sektoral dengan menggelar rapat pembahasan rencana pengelolaan jangka menengah kedua (RPJM II) Suaka Margasatwa di Konawe Selatan.

Dalam pertemuan itu terungkap, kurangnya penjagaan hutan konservasi dan hutan lindung lainnya, di Konawe Selatan akibat minimnya jumlah petugas lapangan yang aktif memonitoring hutan. Selain itu, juga anggaran untuk pengawasan masih sangat terbatas, termasuk kerusakan hutan ini bukan saja masyarakat yang turut, tetapi ada oknum-oknum petugas dan para cukong.

Presiden Dedikasi Tiga Tahun Terakhir untuk Hutan Indonesia


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima kunjungan kehormatan Menteri Negara bidang Lingkungan Hidup, Pangan, dan Urusan Perdesaan Inggris Jim Paice (kiri) dan Menteri Lingkungan Hidup dan Pembangunan Internasional Norwegia Erik Solheim (tengah) sebelum acara pembukaan Konferensi Kehutanan Indonesia di Jakarta kemarin.

JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berjanji akan mendedikasikan tiga tahun terakhir pemerintahannya untuk menjaga kelestarian hutan tropis Indonesia.


Komitmen ini diwujudkan dalam bentuk kebijakan yang prolingkungan terutama hutan. Presiden mengungkapkan, kesuksesan Indonesia dan dirinya dalam menjaga hutan sekarang ini akan sangat menentukan masa depan generasi mendatang. Hutan tropis Indonesia tidak hanya berperan besar dalam mengurangi polusi udara dunia, tapi juga menjadi sumber kehidupan ekonomi dan sosial.


Belajar dari Brazil yang Sukses Menjaga Hutan


Brazil, negara di Amerika Latin yang memiliki keanekaragaman hutan dan luasan hutan tertinggi di dunia itu, diklaim sukses menjaga hutannya dari perusakan dan penebangan. Mekanisme dan sistem di negara itu bisa dicontoh dan diadaptasikan bagi pengelolaan hutan di Indonesia.

Dalam konferensi pers Governors’ Climate and Forests (GCF) Task Force Annual Meeting 20-22 September 2011, Senin (19/9/2011) di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Koordinator GCF Brasil, Mariana Pavan, mengatakan, negara yang jauh lebih dulu menerapkan program Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD) itu membangun kerja sama dengan masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat.